Bebequ Bebequ Di Hari Sabtu, Oh Sungguh Syahdu


Al Azmi's Blog | Kegiatanku | Semarang - Sabtu, 26 Maret 2022 saya mengawali pagi, mungkin dengan banyak penyesalan dan dosa. Tapi lagi-lagi, penyesalan masih saja hanya penyesalan. Meski begitu, semangat untuk terus berubah lebih baik dari hari-hari sebelumnya terus aku harapkan dan perjuangkan. Meski sering kali terkalahkan dengan nafsu dan keadaan.

Sabtu, hari dengan waktu jam kerja yang lebih sedikit dari hari-hari lainnya. Namun faktanya, bekerja di hari sabtu justru bakalan lebih lama dari jam kerja sebenarnya. Sabtu kali ini harus berbeda dari hari sabtu yang lainnya. Sebab bekerja melebihi waktunya, harus dipangkas dan diabaikan untuk sebuah acara. Acara kumpul dan makan-makan bersama teman staff satu divisi yang telah terencana. Bagiku seperti yang sering ku dengar, "kumpul-kumpul ora kumpul sing penting madang."Dalam bahasa Indonesia, "Kumpul ataupun tidak kumpul yang penting makan-makan." Begitu yang tepat kiranya fikirku. Namun bagi mereka, mereka menyebut barbeque'an. Ah, terserahlah fikirku. Terlalu sulit dan asing mungkin bagiku yang orang desa, haha.

Setelah mempersiapkan segala macam bahan dan peralatan penunjang acara, kami berenam; saya, Mas Irwan, Aa Ridwan, Mba Puspita, Mba Ulul, dan Mba Nisa bergegas menuju lokasi eksekusi. Sesuai kesepakatan dan persetujuan, rumah Mba Nisa lah yang jadi tujuan.

Menyusuri jalan menuju lokasi, kami melewati jalan besar Pantura. Lokasinya, dekat Exit Tol Krapyak katanya. Dalam perjalanan penyusuran ke lokasi, saya melihat banyak bangunan-bangunan industru, usaha, dan perkantoran. Dengan syahdu penuh perhitungan, aku jalankan kendaraan. Terbesit do'a, harapan dan shalawat tak terlupakan. "Yaa Allah, kelak aku akan Engkau izinkan untuk diamanahi gedung-gedung perkantoran dan perusahaan di tempat ini. Sebagai wasilah, untuk kemajuan, kemandirian, dan kebahagiaan ummat Nabi tercinta-Mu, khususnya di Kota Semarang ini."

Tak butuh waktu lama, kami sampai di lokasi. Sambutan hangat kami terima dari keluarga Mba Nisa. Tak mau buang waktu, atau mungkin lebih tepatnya karena lapar, proses eksekusi perbarbequean siap dimulai. Aku mungkin sedikit bertanya dalam hati, "panganan apa kaya gie, kakehen reka temen." Tapi mungkin itu hanya sekilas. Setelah aku mencicipi hasil eksekusinya, saya kira tak sia-sia aku jadi vendor acara ini, hahaha. "Mungkin lain kali bisa lah kita buat acara seperti ini lagi." Kataku pada mereka.

Maghrib telah datang menghampiri. Saya, Mas Irwan, dan Aa Ridwan bergegas pergi meninggalkan lokasi eksekusi. Bahasa kerennya, kami tinggalkan semua kenikmatan duniawi dengan raza lezat daging-daging barbequenya untuk memenuhi panggilan Ilahi. Begitu kiranya.

Di Musholla, menunggu iqomah, saya amati sekeliling dalam Musholla juga area luarnya. Tenang, sejuk, dan mbetahi. Masih lumayan banyak pepohonan, walau tempatnya diperkotaan. Tentu, ini yang membuatku rindu dengan suasana kampung perdesaan.

Selesainya, kami bertiga kembali menuju lokasi eksekusi. Saya fikir mungkin sebentar lagi mau pamitan. Ternyata tidak. Mainan uno yang nyatanya menghancurkan reputasi Mba Puspita, seorang lulusan Teknik Sipil jadi alasannya. Seru ternyata permainan ini. Kasihan, Presiden jadi korban kegagalan proyek ini. Terlebih, seorang lulusan Teknik Sipil penyebabnya. Dari kata "Kasihan,", ini sih lawakanku.

Dalam suasana tertawa lepas penuh kebahagiaan. Dalam hati saya tersadar, ini hari-hari terakhir Mba Puspita jadi satu tim dengan kami. Rasa-rasanya tim sudah lengkap dan solid, namun harus hilang dan pergi satu. Sedih sih, tapi saya berharap perjumpaan dan pertemuan semacam ini tetap terus terjaga, meski bukan lagi satu perjuangan dan pekerjaan.

Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih untuk saya sebagai Vendor Utama. Terima kasih untuk Aa Ridwan sebagai Vendor kedua yang masih dipertanyakan keabsahannya. Terima kasih untuk Mba Puspita sebagai Ketua Panitia dan penggerak acara. Terima kasih untuk Mba Ulul sebagai tukang potong daging dan sebentar lagi lulus dari Sekolah Tinggi Bentar Yaa Cik. Terima kasih untuk Mas Irwan sebagai tukang kompor dan gas keliling. Dan terima kasih pula untuk Mba Nisa dan keluarga yang berkenan untuk menerima kami dengan segala kegilaanya, di rumahnya. Eh, satu lagi. Terima kasih untuk Alfamart dan segala jajarannya yang bersedia menjaga kendaraan-kendaraan kami. Dan inilah Acara Bebequ Bebequ Di Hari Sabtu. (FY)

Post a Comment for "Bebequ Bebequ Di Hari Sabtu, Oh Sungguh Syahdu"