Kisah Sarung Habib Ali Al Habsyi Kwitang

 


Di waktu hidup Habib Ali bin 'Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, di masa sehatnya selalu mengikuti kegiatan sholat lima waktu di Masjidnya yang tidak jauh dari kediamannya.

Suatu hari tatkala Habib Ali Kwitang akan menunaikan Sholat Dzuhur berjamaah di Masjid, datang seorang pengemis meminta-minta, yang pada waktu itu berpapasan dengan Habib Ali Kwitang di depan rumahnya.

"Apa yang bisa saya bantu untuk anda?" tanya Habib Ali Kwitang pada si pengemis.

"Saya butuh sarung..." jawab si pengemis itu.

"Kebetulan saya belum punya yang baru. Bagai mana kalo  yang lainnya?" Sahut Habib Ali Kwitang pada waktu itu. ( Maksud Habib Ali adalah selain dari sarung )

Kata si pengemis, "Tidak...saya mau sarung...!!! Dan sarungnya yang engkau pakai ya Habib...!!!"

"Tidak bisa yang lainnya? Saya ingin segera ke Masjid. Yang lainnya saja ya? Begitu Habib Ali Kwitang menimpali.

Dan berkatalah si pengemis itu,

"Katanya Engkau seorang Habib, katanya engkau Ali Habsyi... mana Ali Habsyi yang saya dengar? "

Mendengar seperti itu, Habib Ali Kwitang menjawab kepada pengemis itu,

"Tunggulah sebentar saya kedalam dulu..." 

Dengan bergegas Habib Ali Kwitang masuk ke dalam rumahnya untuk menemui istrinya, dengan memanggil sang istri, "Wahai istriku, apa masih ada sarung di lemari?"

"Tidak ada ya Abah... Sarungnya lagi di cuci, baru saja saya jemur." sahut sang istri.

"Ada juga sarung buat saya pake sehari hari." tambah si istri menjawab.

Lalu Habib Ali berkata lagi pada istrinya, "Sudah ambilkan saja sarungmu buat saya pakai untuk Sholat."

Lalu beranjaklah sang istri mengambil sarungnya di lemari untuk diserahkan pada Habib Ali, sambil penuh tanya, "Ya Abah ini gak salah? Ini sarung untuk wanita, bedakan sarung buat lelaki dan wanita?Dan yang Abah pakai bukannya masih bersih?"

Dijawab oleh Habib Ali Kwitang, "Iya. Ini sarung yang saya pakai ternyata ada peminatnya. Jadi harus segera kuserahkan,dan sarungmu ini biar sementara saya pakai untuk sholat."

Setelah rapi melipat dan membungkus kainnya, Habib Ali Kwitang segera memberikan sarungnya kepada pengemis itu, seraya berkata, "Ini sarungnya semoga manfaat..."

Dijawablah oleh pengemis itu, "Ini baru Ali Habsyi... Semoga Alloh berikan yang berlipat..." dan pengemis itu pamit pergi kepada Habib Ali Kwitang.

Lalu Habib Ali menuju ke Masjid dengan menggunakan sarung khusus wanita bermotif kembang kembang namun tertutup oleh jubahnya, sehingga orangpun tidak memperhatikannya. Setelah selesai memimpin Sholat, Habib Ali Kwitang pun beranjak menuju kerumahnya. Sampai di depan rumahnya, Habib Ali Kwitang mendapati satu Mobil Truk besar sedang menurunkan beratus ratus sarung.

Habib Ali Kwitang pun bertanya,"Ini punya siapa?"

Di jawab oleh sopir Mobil truk,

"Ini Hadiah sarung dari Surabaya untuk Habib Ali Al Habsyi di Kwitang."

Mendengar jawaban dari sopir tadi, Habib Ali Kwitang hanya bisa bilang,

"Allah telah berikan kontan..."

Begitulah Kisah Sarung Habib Ali bin 'Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, Subhanalloh...

Post a Comment for "Kisah Sarung Habib Ali Al Habsyi Kwitang"